AHMAD SANG AHLI HIKMAH


Cerpen Moyank

ahmad adalah seorang anak yang cerdas dan pandai. ia mudah menyerap setiap ilmu yang diterimanya dan memahami serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-harinya. orang tuanya bersyukur dengan rahmat yang diberikan oleh allah swt, seorang ahmad yang selalu berbakti pada keduanya. telah beberapa guru yang mengajarkan ilmu padanya hingga ia dewasa. kesederhanaan menjadikan ia seorang anak yang sholih. 

suatu hari ahmad berjalan ke sebuah hutan. dilihatnya keindahan-keindahan ciptaan allah dan ia sangat bersyukur atas rahmat yang diberikannya yaitu dua buah mata yang dapat melihat. tatkala ia berjalan, ia mendengar suara entah dari mana asalnya. 

"wahai dzat kesempurnaan, sayap yang engkau berikan padaku untuk terbang bebas di angkasa telah patah. hanya kepada engkau wahai dzat maha penyembuh aku memohon segala pertolongan. hanya kepada engkau wahai penolong yang menjagaku dari sesuatu hingga kesembuhanku" 

ahmad mencari-cari asal datangnya suara itu. hingga ia berhenti di samping sebuah pohon yang tinggi dan kokoh tegak berdiri. ia melihat keatas dahan. ternyata ada seekor burung kecil yang sedang mematuk-matukkan paruhnya dalam sebuah sarang. ia mengamati segala tingkah laku burung kecil itu. Kadang melompat-lompat, mematuk-matuk dan mengangguk-anggukkan kepalanya. 

"segala puji bagi engkau, ya allah, yang maha rahman dan rahim. telah memperdengarkan suara permohonan seekor burung yang sedang mendapatkan musibah. sungguh indah segala kata-kata yang engkau mohonkan atas keberserah-dirianmu pada allah, wahai burung kecil" 

tak berapa saat datang seekor elang yang gagah dengan cakar-cakar yang tajam menyerang burung kecil itu. ahmad kaget melihat kejadian itu setelah tenggelam dalam pujiannya pada allah. burung yang kecil dengan sayap patah tadi tidak dapat berbuat apa-apa. sedangkan elang yang gagah itu terus mematuki dan mencakar seluruh tubuhnya. ahmad berusaha mengusir agar elang tadi pergi, tetapi hal itu sia-sia belaka. burung elang itu tetap saja mencakar dan mematuk tubuh mangsanya. hingga matilah burung kecil itu. dan elang tadi membawanya terbang entah kemana. 

"masya allah, baru saja aku asyik mendengar keindahan permohonanmu, wahai burung kecil. baru saja aku memuji-muji dzat yang engkau sembah. tetapi nasibmu begitu malangnya", kata ahmad dalam hati. 

pulanglah ahmad ke rumahnya sambil terus memikirkan kejadian tadi. hingga seharian ia berdiam diri di dalam kamar. makanan yang ibunya telah siapkan tiada ia sentuh sama sekali. ia terus hanyut dengan apa yang telah ia lihat ketika berada dalam hutan tadi. 

malampun tiba, setelah sholat maghrib ia bermunajat seperti burung kecil itu. 

"wahai dzat kesempurnaan, dzat yang menguasai seluruh jagad raya. dzat yang maha agung dan maha suci. tiada terkira kehendak dan kekuasaanmu. hingga kini, aku masih teringat dan terpikirkan pada peristiwa yang menimpa burung kecil itu. ketidak-tahuanku membawaku tenggelam dalam kesedihan. maha benar engkau, wahai dzat kesempurnaan. sudilah kiranya engkau menjawab pertanyaan yang menghanyutkanku dalam peristiwa tadi siang" 

tak lama ia bermunajat pada allah, terlintas jawaban dalam hati ahmad. "wahai engkau yang mengasihani seekor burung kecil. sesungguhnya aku lebih kasih dan sayang pada semua makhluk ciptaakku. siapa yang mentaati aku tiada ia akan jauh dariku. dan aku selalu berkehendak akan sesuatu. hukumku berlaku pada setiap kejadian pada alam ini. karena keikhlasannya dengan musibah patah sayap yang dideritanya, aku mengabulkan segala do'a yang dipanjatkannya. hingga aku takdirkan ia pada sebuah kematian yang itu semua lebih baik bagi dirinya"
ahmad terkejut akan semua kata-kata yang terlintas dalam hatinya tadi. dan tanpa dirasakannya, meneteslah airmatanya dan ia memohon ampun serta memuji keagungan allah swt.
------------------------------------
suatu hari, ahmad memohon pada kedua orang tuanya untuk pergi mencari guru yang bisa mengajarkan segala hikmah padanya. airmata ibunya berlinang melepas kepergian anak tersayangnya. seorang anak yang telah lama berbakti pada orang tua kini harus meninggalkan mereka. "kami ridlo dan ikhlas atas kehendak allah pada dirimu. kami lepaskan tanggung jawab untuk berbakti pada kami setelah sekian lama engkau mengabdikan dirimu pada kedua orang tuamu ini, nak. semoga perjalananmu selalu dilindunginya, diberikannya berkah atas apa yang telah engkau niatkan."
ahmad menangis. mereka berpelukan dan akhirnya ahmad meninggalkan mereka berdua.
------------------------------------
telah beberapa tahun ahmad berguru pada seorang syeikh yang mengajarkan hikmah padanya. tapi rasa kekurangan atas hikmah dari apa yang telah ia terima masih saja membuatnya ingin mencari seseorang. hingga ia bercerita pada gurunya tentang keinginannya itu. sang guru mengerti keinginan ahmad. beliaupun menyuruh agar ahmad pergi mencari seseorang bernama syeikh sholihuddin, yang menurut beliau telah menguasai bermacam hikmah dan lebih dari apa yang pernah beliau ajarkan pada ahmad.
"pergilah engkau ke daerah itu dan carilah syeikh sholihuddin untuk mengajarkan hikmah yang belum pernah aku ajarkan padamu. semoga engkau selalu mendapatkan berkah atas apa yang engkau niatkan", pesannya pada ahmad dan melepaskan kepergiannya.
-----------------------------------
sampailah ahmad pada daerah yang dimaksud oleh guru hikmahnya itu. dan bertanya pada orang disekitarnya untuk menunjukkan dimana syeikh sholihuddin tinggal. 

"pergilah engkau ke akhir jalan ini, engkau akan mendapati sebuah gubuk yang dihuni oleh syeikh sholihuddin yang engkau cari", kata seorang penduduk sambil menunjuk ke arah antara timur dan barat. ahmad mendapati syaikh sholihuddin sedang memukul-mukul sebatang kayu di depan gubuk beliau. rasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat menimbulkan pertanyaan pada hatinya. "apakah ini seorang syeikh yang dimaksudkan oleh guruku sebelumnya?" 

"assalamu'alaikum, wahai syeikh..", ahmad memberi salam pada syeikh sholihuddin.
"wa'alaikumussalam, wahai ahmad..", jawab beliau. 

ahmad terkejut. darimana beliau tahu namanya. padahal daerah yang ia tuju sangat jauh dari daerah dimana ia berguru pada syeikh sebelumnya. "karena kekuranganku akan segala hikmah maka guruku memberitahu bahwa engkau dapat mengajarkan beberapa hikmah padaku, syeikh", cerita ahmad. sang syeikh masih saja memukul-mukul kayu yang ada didepannya. terkadang beliau memandang pada ahmad lalu melanjutkan lagi memukul-mukul kayu itu. ahmad masih berdiri diam di samping syeikh sholihuddin sambil mengamati apa yang sebenarnya dilakukan beliau. 

"tahukah engkau apa yang aku lakukan? bila engkau tahu aku persilahkan masuk ke dalam gubukku, tapi bila tidak...pergilah", tanyanya sambil terus memukul-mukul kayu. 

ahmad masih diam. dan ia memohon pada allah agar dibukakan hatinya menerima pertanyaan dan menjawab pertanyaan itu dengan mudah. "wahai syeikh, aku minta penjelasan darimu bila pada jawabanku ada kekurangan. sesungguhnya allah lebih tahu segala perbuatan ciptaannya. sempat terbersit pertanyaan pada awal kedatanganku kemari, mengapa engkau memukul-mukul kayu itu dan pekerjaan yang menurut sebagian orang adalah membuang waktu. tetapi dengan pertanyaanmu ini, aku memohon pada allah agar dibukakan pintu hatiku untuk menjawab pertanyaanmu. begitulah keberadaan seseorang. seperti kayu dari pohon yang kuat dan kokoh berdiri. menggugurkan dedaunanya dikala sudah masa pergantian dengan yang baru. yang dari dedaunannya itu akan menjadikan pupuk dan menyuburkan pohon itu lagi. sebagian menghasilkan buah-buahan yang bisa dimakan oleh makhluk ciptaannya yang lain. dan sebagian lagi hanya sebagai hiasan atau sebagai tempat berteduh/berlindung makhluk lain. semakin banyak manfaat dari pohon itu, semakin banyak pula diperlukan oleh makhluk lainnya", jelasnya pada syeikh sholihuddin. 

syeikh sholihuddin menghentikan perbuatannya memukul-mukul kayu. memandang dan memperhatikan semua jawaban yang ditanyakannya pada ahmad tentang perbuatannya. "sungguh engkau telah menerima sebagian hikmah, wahai ahmad", kata beliau dalam hati. lalu syeikh sholihuddin mempersilahkan ahmad untuk masuk ke dalam gubuknya. tapi ahmad masih tetap diam dimana ia berdiri sejak kedatangannya tadi. syeikh pun bertanya pada ahmad, "sekarang aku mempersilahkan engkau masuk, tapi mengapa engkau masih diam di tempatmu berdiri?" "wahai syeikh, engkau telah mempersilahkan aku masuk ke dalam gubukmu. tapi sekarang aku tidak akan masuk bila engkau tidak menjelaskan apa makna yang tersirat dari pertanyaanmu tadi", jelas ahmad.  "baiklah kalau begitu. benar apa yang telah engkau jelaskan tadi. tapi janganlah engkau hanya berpegang pada satu pandangan. beribu manusia hidup akan ada mempunyai pandangan yang sama dan ada pula mempunyai pandangan yang berbeda. sedangkan pandangan yang aku punyai adalah niat yang kokoh dan tekad yang kuat dari apa yang telah engkau inginkan. yaitu mencari hikmah yang banyak agar kelak bermanfaat bagi manusia lainnya. setelah pada masanya pohon itu berbuah dan masa panen telah tiba. maka orang-orang akan memetik hasil dari apa yang telah dihasilkan oleh pohon itu. manis , asam atau pahit buah yang dirasakan tergantung pada kebaikan dan kebagusan tumbuhnya si pohon. seperti manusia pula. bila ia berbuat kebaikan walau sebesar dzarroh allah akan memberikan beberapa dzarroh sebagai balasan. aku melihat engkau akan mewariskan bermacam ilmu hikmah dan mengamalkannya pada kehidupanmu yang akan datang. sekarang silahkan engkau masuk kedalam gubukku, bila engkau masih mau belajar dariku. dan aku telah menjelaskan padamu menurut pandanganku yang telah allah tunjukkan padaku", jawab beliau.  "alhamdulillah ... terima kasih atas penjelasan darimu", syukurnya pada allah. 

ahmadpun mengikuti langkah syeikh masuk ke dalam gubuknya.
-----------------------------------
setelah masuk, ahmad tidak mendapatkan barang apapun yang berada dalam gubuk itu. kosong. tidak ada sama sekali satupun barang didalamnya. gubuk itu bersih dan sangat tenang. "maukah syeikh menjelaskan mengapa tidak ada satupun barang dalam gubuk
ini?", tanya ahmad lagi. syeikh sholihuddin hanya tersenyum dan beliau duduk di hadapan ahmad. "ahmad, sungguh engkau seorang murid yang baik", kata beliau, "gubuk ini ibarat sebuah kuburan. siapa yang masuk di dalamnya, berarti ia berani masuk dalam kuburannya sendiri. makanan yang aku makan adalah makanan iman. minuman yang aku minum adalah minuman ilmu dan pakaian yang aku pakai adalah pakaian amal. orang yang masuk ke sini adalah seorang yang ihsan. dan kau adalah salah satu diantaranya. engkau pasti akan bertanya pula dari mana aku berbuka? aku akan menjawabnya. allah tidak akan menyusahkan hambanya hanya karena mencari nafkah. barang siapa yang masih diwajibkan untuk berkasab sesungguhnya ia masih wajib untuk bekerja dan mencukupi kebutuhannya. sedangkan aku telah dibebaskannya dari berkasab. diberikannya kekeramatan padaku. tapi janganlah engkau silau dengan kekeramatan itu. suatu ketika engkau harus mempertanggung-jawabkannya bila engkau telah tenggelam dari segala macam keramat yang ia berikan. sungguh allah maha suci dan maha sempurna. maka apabila engkau telah siap untuk belajar denganku, engkau akan mengerti segala apa yang di kehendakinya", jelas syeikh sholihuddin.
ahmad lalu mencium tangan syeikh sholihuddin dan menganggukkan kepala tanda siap menerima segala ajaran dari sang syeikh.
-----------------------------------
beberapa bulan telah berlalu. sang syeikh hanya meminta ahmad untuk melakukan disiplin diri. terkadang sampai beberapa hari ahmad baru berbuka dari puasa yang dilakukannya. kadang ia pergi ke hutan untuk mencari kayu dan dijual di pasar. hasilnya ia beli beberapa buah roti untuk berbuka. setiap malam ia selalu melakukan sholat lail, bermunajat dan berkholwat. tanpa dirasakan dan diketahuinya, syeikh sholihuddin telah pergi selama seminggu meninggalkannya seorang diri. karena asyiknya ia beribadah kepada allah. 

suatu malam diakhir bulan romadlon, ketika ia khusyu' bermunajat kepada allah. hadirlah dihadapannya seberkas cahaya yang menerangi seluruh gubuk yang didiaminya itu. ahmad silau akan cahaya yang terang benderang itu hingga tak terasa menetes airmatanya membasahi kedua pipinya. "aku adalah apa yang engkau tuju, ahmad. dengan ilmu yang telah aku beri dan permohonanmu akan petunjuk dariku telah aku kabulkan. apakah yang ingin engkau minta akan kukabulkan", datanglah suara dari arah cahaya terang itu. ahmad diam sejenak dan berkata, "wahai nur 'alan-nur, sesungguhnya engkaulah yang aku inginkan. engkaulah yang aku harapkan. engkaulah kekasih yang aku dambakan. bila engkau ridlo dengan apa yang aku pinta, maka aku meminta engkau menjadi teman dikala aku kesepian. engkau menjadi pelita dikala aku dalam kegelapan. engkau menjadi penunjuk jalan bila aku dalam kesesatan. engkau menjadi segala apa yang aku punyai. cinta dan ridlo darimu yang paling tinggi yang aku ingini. diri ini tiada berarti bila tiada engkau. jadilah pandanganku dikala aku melihat. jadilah pendengaranku dikala aku mendengar. jadilah perkataanku dikala aku berkata-kata. sesungguhnya sia-sia segala penglihatan, pendengaran dan perkataanku bila tanpa engkau" "wahai ahmad, engkau telah menjadi salah seorang yang aku pilih. engkau telah menjadi salah seorang pecinta yang aku ridloi. masuklah ke dalam golongan orang-orang yang bersaksi", kata suara itu lagi. tak lama kemudian, hilanglah cahaya tadi dan hilang pula diri ahmad. yang ada hanya ahmad sendiri. 

ahmad terkulai lemas setelah kehadiran cahaya itu. iapun tertidur dan bermimpi bertemu dengan syaikh sholihuddin. "ahmad, ilmu hikmah yang engkau terima telah sempurna. tiada lagi yang bisa aku ajarkan karena sang guru telah langsung mengajarkannya padamu. ambillah segala yang menjadi haqmu dan cahaya yang engkau temui telah menyertaimu kemanapun engkau berada", kata syeikh sholihuddin. "terima kasih atas segala yang telah engkau ajarkan mengenai hikmah, wahai syeikh. alhamdulillahil-ladzi ya'lamuna bikalimatil-qur'an wa yahdiina ilan-nuril-ihsan...", syukurnya atas segala yang telah diberikan pada gurunya. setelah terbangun ia mendapati gubuk yang ia diami menjadi rumah yang megah. 

segalanya berisi keindahan-keindahan. tapi ahmad tidak pernah lagi tergiur akan keindahan dunia beserta isinya. setelah melakukan sholat subuh. ia keluar rumah dan pergi meninggalkan rumah yang megah itu. ia berkata dalam hati, "kembalilah engkau seperti semua wahai gubuk. aku tiada silau dengan keindahan dunia beserta isinya. aku lebih senang bila engkau seperti apa adanya. dimana sebelumnya tiada berisi apa-apa. dimana aku selalu melakukan disiplin diri seperti di ajarkan kepadaku di dalammu" sekejap mata saja, rumah yang megah, berisikan keindahan-keindahan, berubah menjadi gubuk seperti semula. 

"nanti suatu saat engkau akan menjadi sebuah masjid megah didaerah ini. dimana seorang guru banyak mengajarkan ilmu hikmah didalamnya. dimana datang manusia untuk belajar di dalammu, wahai gubuk yang telah menerima cahaya kemegahan", kata ahmad dalam hati.
-----------------------------------
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), allah membimbing kepada cahaya-nya siapa yang dia kehendaki, dan allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan allah maha mengetahui segala sesuatu. (qs 24:35)
(meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya allah menambah karunia-nya kepada mereka. dan allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-nya tanpa batas. (qs 24:38)
bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (qs 75:14)

2 komentar: