kisah cinta CHINTA



”Mengapa berat ungkapkan cinta padahal dia ada”.
Begitulah kira kira yang kurasakan ketika itu. Ketika ku dipertemukan kembali oleh kekasih ku dulu yang sulit bagi ku utuk melupakannya,walaupun aku tau dia sudah bersama orang lain tapi sulit bagi ku melepaskannya. Aku pun sedang dekat dengan teman laki laki baru ku, tapi sungguh aku tak bisa lupakn dia.
Hariberganti hari kami pun tinggal disatunaungan. Semua berawal ketika kami satu grup yaitu grup nasyid,disana aku berperan sebagai vokal dan dia pemegang gitar,semenjak itu ku beranikan untuk angkat suara padanya dan bertanya begitu pun berbincang bincang dengannya. Aku pun beranikan diri untuk menanyakan tentang kekasihnya itu namun jawabannya selalu dengan wajah yang masam. Aku pun tak berani menanyakan itu kembali karena takut menyinggung perasaannya. Disuatu hari pada siang hari tepatnya aku bermain dengan fatih anak dari wali kelas ku.dan fatih menghampiri dimas yang sedang duduk depan kantor tersebut aku pun mengikuti kemana pun fatih pergi dan aku pun menghampiri dimas yang sedang bermain dengan fatih. Dan aku pun memulai percakapan ”enak ya jadi anak-anak apapun yang ia mau pasti dikabulkan...”, dimas pun tersenyum ”ya iya namanya anak kecil kalo ngga dituruti pasti ia menangis..”,kami pun terus berbincang bincang sampai asyiknya kami berbincang dan tertaw canda fatih pun pindah tangan dia di ibawa oleh teman ku dilha. Hati ku senang sekali bisa kembali tawa canda dan berbincang akrab dengan dimas. Sore pun tiba aku perki kelab untuk mencari bahan pekerjaan ku tapi tak tertinggal aku sempatkan untuk membuka akun facebook dan disana aku menemukan setatus dia yang mengatakan bahwa dia sedang merasakan kesenangan, dan kami pun akhirnya saling komentar.
Waktu terus berlalu ku merasakan perhatian yang lebih darinya. Aku tau dimas masih menjalani hubungannya bersama Lala,aku tau diri dan aku pun menjaga jarak dengan dimas karena aku mengenali kekasihnya itu yang tek satu sekolah dengan kami. Sampai suatu hari ketika itu aku meminjam handphone dimas untuk menghubungi orang tua ku, namun pada waktu itu kekasihnya menelpon aku bingung harus bagai mana aku berlari menghampiri dimas menyuruhnya mengangkat telpon tersebut tapi dia menolaknya dan menyuruh ku untuk mengangkatnya tapi aku tau pastiakan ada masalah bila ku angkat tlpon tersebut. Akhirnya tia pun mengangkatnya dan menjelaskan pada lala tentang semua ini tapi apa yang terjadi lala menyalahkan aku karena sudah merebut dimas darinya. Aku tau aku hanya mantan kekasih dimas aku sadar dan aku pun berjaga jarak dengan dimas,disuatu malam aku bertanya pada dimas ”dimas,aku mau tanya sesuatu bolehkah???”,dan dimas pun mnjawab ”iya silahkan..”, aku pun mulai mencari posisi yang enak ”dim,sebenarnya ada apa sich sama kalian berdua bukannya aku mau ikut campur tapi aku dituduh yang ngga ngga sma pacar kmu lala...” dimas pun menundukan kepalanya lalu berkata ”sebenarnya aku lelah cin, dengan sikapnya yang tak mengerti aku....” dan aku pun mendengarkan ceritanya dengan seksama. Aku mulai bertanya ”kenapa tidak kamu ceritakan saja dengan jujur pada dia supaya semuanya tak ada salah faham...”, akhirnya dia pun mau mengatakan sejujurnya pada lala kekasihnya namun menunggu waktunya yang mendukung. Dan aku pun ingin bertanyasesuatu yang pernah ku dengar dari teman dekatnya dian, pada waktu itu dian mengatakan bahwa dimas masih menaruh hati pada diri ku dan dia menyesal karena pernah meninggalkan aku dulu. Ternyata kawan status dia diakun facebook yang isinya ”seneng....seneng....seneng J” itu ditunjukan pada diri ku dia merasa senang karena bisa dekat kembali dengan ku. Aku tak ingin aku tau dari oranylain akhirnya ku tanyakan pada dirinya langsung,namun pertanyaan ku tak langsung mengutarakannya kesana ”dim,aku mau tanya kenapa kamu mau meninggalkan lala apa alasan mu????”, dimas pun menundukan kepalanya lalu berkata ”cinta,tak bisa dipaksakan dan tak bisa dibohongi!!!”, aku pun kembali bertanya padanya ”apa maksudkamu dim???”, dimas pun memberanikan mengangkat kepalanya lalu mengatakan ”cinta,sebenarnya aku sayang sama kamu...”,aku pun terkejut mendengarnya dan aku pun mulai menanyakan kembali ”apa alasan mu untuk itu semua??”,akhirnya dimas berceita dan cerita itu sama persis apa yang dikatakan oleh Dian kemarin malam. Pada wktu itu aku tak langsung menjawab perasaan ku yang sesungguhnya kepada dia. Dimas pun berkata ”aku tau aku tak pantas untuk mengatakan ini sama kamu tapi ini hati kecil ku yang mengtakan...”. perpustakaan itu semua saksinya.
Hari demi hari ku mersakan dilema karena ku mempunyai dua pilihan yang dimana aku harus memilih dari salah satu tersebut. Aku sayang keduanya namun rasa sayang ini berbeda aku menyayangi dimas sejak dulu dan sulit ku lupakan,sedangkan sayang ku pada farhan baru saja karena kami berkenalan lewat akun facebook dan bertemu baru 2x pertemuan. Aku pun dilema dan aku meminta pendapat sana sini,semua orang mengatakan aku harus ikuti kata hati ku sendiri. Aku pun akhrnya berkata jujur pada kedua saat ini aku sedang mengalami dilema yang harus memilih salah satu memilih itu tidak mudah bagi ku. Aku pun melihat dari usaha mereka, ”ya Allah aku hanya insan biasa hamba bingung mereka sungguh sungguh dengan ku aku tak tau harus pilih yang mana bimbang...ku meminta bantuan mu Rabb” do’a ku setiap malam.
Hari hari ku lalui dengan penuh keanekaragaman. Perhatian yang lebih ku selalu dapatkan dari dimas dan akhir akhir ini dis berubah sikapnya dia selalu rajin ibadahnya dan rajin segalanya. Aku perhatikan itu semua aku suka dia begitu. Dan suatu hari farhan datang menemui aku untuk menanyakan kepastiannya aku hanya berpesan pada farhan agar fokus terlebih dahulu pada sekolah tahfidzhnya dulu. Aku pun semakin dilema pada saat itu.
Hari hari pun berlalu dengan begitu cepat,dan aku menyadari bahwa hati ku telah memilih dan pilihan ku tak salah,karena aku tak bisa melupakan dia walaupun dia sempat meninggalkan ku dan pergi bersama yang lain tapi sungguh aku sulit melupakannya. Aku masih ingat ketika itu pada tanggal 3 januari 2010 aku kehilangannya dan aku pun mendapatkan musibah yang lainnya,hari itu sangatlah bersejarah bagi ku dan aku tak ingin itu terulang. Tapi pada waktu itu aku tak ingin ungkapkan terlebih dahulu karena aku masih meragu pada dirinya. Hari semakin hari kita semakin akrab dan semakin dekat jikala aku butuhkan sesuatu dia selalu siap untuk membantu meskipun pekerjaanya belum terselesaikan dia tetap membantu ku. Sungguh aku sayang dia namun aku bellum mampu ungkapkan ini.
Ucapkanlah kasih, satu kata yang ku nantikan
Sebabku tak mampu membaca mata mu mendengar bisik mu
Nyanyikan lah kasih, senandung kata hati mu
Sebab ku tak sanggup mengartikan getar ini.
Sebab ku meragu pada diri mu
Mengapa berat ungkapkan cinta padahal dia ada
Dalam rinai hujan dalam gelap malam juga dalam redup redam
Mengapa sulit mengaku cinta padahal dia terasa
Dalam rindu redam dalam hening malam cinta terasa ada

 Ujian demi ujian kita lalui selalu saling memberi motivasi agar terus maju. Disaat ku lengah dia menegur ku dan sebaliknya.
Disuatu hari belum lama dimas putus dengan kekasihnya lala. Pada siang itu aku membuka akun ku akun facebook disana ada pesan masuk dari seorang yang bernama ”renata barton” di dalam pesan itu aku dicaci maki olehnya karena aku telah merebut cowo orang lain, sejenak ku termenung melihat pesan itu tak terasa air mata mengalir di pipi ku. Tak sengaja dimas masuk kedalam lab tersebut dan menemui aku yang sedang menangis didepan layar komputer yang menyala, dia menghampiri ku dan ku bergegas menutup halaman pesan ku namun dimas merebutnya dan membaca pesan yang terkirim oleh renata barton. Dalam hati ku aku mengatakan ”apa salah ku, aku memang masih merasa sayang sama dimas tapi aku belum ungkapkan itu semua karena aku tau bagai mana perasaan lala pasti akan sakit hati yang amat sangat mendalam karena lala begitu sayang pada dimas, tapi lala salah memperlakukan dimas yang ada dimas merasa tak nyaman bersama disisi lala, aku bingung ya Allah.... L” . hati ku mengis namun aku tak mau dimas tau ini semua. Dimas sibuk membalas pesan facebook tersebut namun aku tak memintanya. Banyak cacian yang ku dapat namun aku tak hiraukan itu semua karena banyak yang harus ku lakukan dari pada aku harus melayani cacian yang tak penting itu.
Akhirnya pada tanggal 11 april 2011 aku menjawab semua tanda Tanya yang ada pada dimas dan farhan akhirnya aku memilih dimas karena hati tak bias dibohongi. Pada waktu itu aku terjatuh sakit dan dimas selalu berikan perhatiannya pada diri ku. Aku pun menuliskan seuntaian kata pada kertas putih yang isinya tentang hati ku. Ku titipkan kertas itu pada teman ku dilha,karena pada saat itu aku tak mampu untuk meninggalkan kamar ku. Hari hari ku selalu bersama dimas,canda tawa kami rasakn berdua sangat lah bahagia ingin rasanya selalu bersama. Namun dimana ada pertemuan pasti akan ada perpisahan tapi aku yakin ini bukanlah perpisahan yang akan terjadi selamanya.
Di penghujung acara kita semua mengadakan acara tour keluar kota, pertama kita pergi kebandung,namun aku sedih dalam perjalanan aku tak melihat ada keceriaan dalam wajah dimas dia selalu menekuk wajahnya ”aku tau dimas kamu ingin dekat bersama ku,tapi keadaan yang tak memungkinkan.... ”. Selama perjalanan aku melihat dimas dengan wajah yang lesu tak ada keceriaan aku ingin sekali menghiburnya namun semua sia sia. Aku berjanji pada saat itu aku akan bersama mu selalu ketika kita berada di dufan nanti aku akan habiskan hari ku bersama mu. Sehari itu penuh dengan kesenangan dan keceriaan walau lelah yang kurasa tapi semua itu sirnah karena kami selalu bersama. Tapi sungguh aku sedih dimas kembali bermurung ketika sepulangnya kita dari tempat rekresi tersebut,bingung sungguh apa yang harus ku lakukan dy marah besar pada ku karena kelakuan ku yang tak pedulikannya,,,, L. Dalam hati ku mengatakan ”sungguh niat ku bukan tak pedulikan mu tapi aku tak mau merepotkan mu untuk kesekian kalinya”. Aku tak mau mengingat itu kembali karena itu salah ku dan aku sangat menyesalkan itu. 2 hari lagi kita bersam sedih rasanya pada saat itu yang kurasakan.
Sehari saja tak bertemu rindu rasanya ingin bertemu dengan dimas. Aku menyesal karena dimasa aku dekat dengan dimas aku tak habiskan waktu ku dengan dimas. Aku terlalu egois pada waktu itu aku tak menyadari akan kebaikan dimas dan pengorbanan dimas yang telah dia berikan sama aku. Aku malah habiskan waktu ku untuk kepentingan ku sendiri. Penyesalan memang slalu diakhir. Ku mencoba bertahan hingga akhir nanti. Walau banyaknya lika liku kehidupan yang selama ini sedang kami alami bersama tapi kita hadapi ini semua bersama sama. Cinta yang abadi butuh pengorbanan dan banyak halangan dan rintangan.


:)Selesaiiiiiiiiiiiiii....:)